Total Tayangan Halaman

Rabu, 03 Agustus 2011

SEKADAU PUNYA POTENSI AIR TERJUN SEMIRAH MERAMBANG

SEKADAU PUNYA POTENSI
AIR TERJUN SEMIRAH MERAMBANG
Air terjun semirah merambang merupakan salah satu objek wisata yang ada di kabupaten sekadau tepatnya di desa tinting boyok, kecamatan sekadau hulu. Air terjun ini sangat unik dan menarik karena memiliki tujuh tingkatan air terjun, setiap tingkatan memiliki ketinggian masing-masing. Air terjun yang jaraknya kurang lebih 25 kilometer dari pusat ibu kota sekadau ini dapat ditempuh dengan jalur darat baik dengan kendaraaan roda dua maupun roda empat.  Air terjun ini memiliki banyak menciptakan banyak mitos bagi masyarakat setempat, ada yang menceritakan  bahwa dalam waktu tertentu terutama pada saat bulan purnama dan air pasang air terjun ini akan terdengar riaknya sapai radius puluhan kilometer, tetapi hanya sesekali saja, hal ini menurut masyarakat setempat karena diatas salah satu tingkat air terjun dihalangi oleh ular raksasa yang membendung air karena melewati air itu. Tempat wisata ini banyak dikunjungi oleh warga sekitar maupun masyarakat dari berbagai penjuru kabupaten sekadau. Setiap hari libur dan hari minggu selalu ada baik itu muda-mudi maupun masrakat umum yang berkunjung meghabiskan akhir pekannya di tempat wisata ini. mereka biasanya menghabiskan waktunya dengan membakar ikan akau ayam serta makan-makan di tempat wisata itu. salah satu pesan penduduk setempat jika berwisata ke tempat ini adalah jangan berbuat cabul atau berbicara cabul, karena akan mendatangkan bencana bagi orang yang melakukannya.
Selain potensial secara wisata, objek wisata ini juga sangat potensial bagi kaum pencinta alam yang berbakat dan berminal untuk melakukan olah raga panjat tebing. Dengan ketinggian tebing yang sangat curam, ditambah dengan banyaknya pohon-pohon yang tumbuh di dalamnya maka sangat baik dijadikan sarana untuk olah raga panjat tebing. Jika anda berwisata ke sana maka anda akan menyusuri turunan yang sangat curam dan anda hanya berpegang pada pohon-pohon kecil yang ada di tepi air terjun tersebut. anda akan membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit untuk menuruni ketujuh tingkatan air terjun ini. jangan lega dulu jika anda telah berhasil menuruni ketujuh tingkatan air tejun ini, karena anda harus kembali pulang untuk mendaki kembali ketujuh tingkatan yang sama, hal ini akan memerlukan tenaga yang cukup ekstra, karena menuruni akan jauh lebih mudah daripada mendaki. Mendaki ketujuh tingkatan air terjun ini akan sangat baik bagi anda yang ingin menurunkan berat badan atau hanya mencari keringat.
Ket: salah satu tingakat tertinggi yang ada di air terjun semirah merambang
Kondisi objek wisata ini memang mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu. Kondisi air yang merah, karena memang airnya beerjenis air rawa dan ditambah dengan keruhnya air karena pembukaan perkebunan kelapa sawit yang cukup besar disekitar objek wisata ini. dahulu air terjun ini direncanakan akan digunakan untu memenuhi kebutuhan air bersih untuk warga sekitar, namun proyeknya kelihatannya gagal karena hanya terlihat pipa yang tak terurus disepanjang ketinggian air terjun tersebut.  Selain airnya yang mulai keruh, perhatian pemerintah daerah akan objek wisata ini juga sangat kurang, hal ini nampak dari pengelolaannya yang masih abur adul, objek wisata yang sepotensial ini hanya dikelola oleh penduduk setempat yang biasanya dikelola oleh kaum muda setempat. Pengelolaan ini pun terkesan hanya waktu-waktu tertentu saja. Seandainya objek wisata air terjun semirah merambang ini dikelola secara profesional, maka secara ekonomis akan menambah penghasilan warga setempat dan akan menambah pajak dan retribusi bagi pemerintah. 

Jumat, 17 Juni 2011

KONFLIK ANTARA MASYARAKAT ADAT DENGAN PERUSAHAAN SAWIT DI KABUPATEN SEKADAU

Begitu banyak persoalan yang terjadi pada masyarakat kita sehingga terasa begitu komplek dan rumitlah penyelesaiannya. Masalah-masalah ini tida hanya terjadi pada satu sektor, tetapi ada diberbagai sektor, seperti pada sektor ekonomi, politik, sosial dan budaya. Begitu kompleknya permasalahan bangsa ini menuntut kita untuk bekerja dan berfikir lebih keras untuk memecahkannya. Permasalahan pada satu sektor tidak hanya berdiri sendiri pada sektor itu namun juga berkaitan dengan masalah-masalah lainnya. Sebagai contoh masalah ekonomi akan berdampak pada persoalan sosial dan persoalan lainnya, orang yang tidak bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari karena gaji yang kecil atau orang yang tidak punya pekerjaan akan berdampak pada meningkatnya angka kriminalitas, banyaknya pengemis dan lain sebagainya. Keterbatasan suber-sumber ekonomi ini akan memunculkan banyak persoalan, persoalan-persoalan inilah yang akan memicu konflik pada masyarakat kita. Ada ungkapan yang mengatakan kartena masalah perut orang bisa mengabaikan segala alasan untuk memenuhi kebutuhan perutnya.
Berbagai cara dilakukan pemerintah untuk mengurangi dampak dan penyebab terjadinya masalah-masalah ini. mulai dari kebijakan mikro sampai pada kebijakan makro, mulai dari kebijakan pemerintah pusat sampai pada kebijakan pemerintah daerah. Kebijakan pembukaan lapangan pekerjaan misalnya, dilakukan oleh setiap tingkatan pemerintahan, karena lapangan pekerjaan dianggap sebagai masalah utama penyebab banyaknya penangguran, kriminalitas dan sebagainya. Pemerintah daerah juga berperan aktif dalam pembukaan lapangan pekerjaan, seperti pemerintah daerah kita, yang dengan gencarnya mengkampayekan pembukaan lapangan pekerjaan guna meningkatkan daya beli masyarakat kita.
Salah satu program pemerintah daerah kita kalimantan barat dan pemerintah kabupaten sekadau khususnya adalah pembukaan perkebunan kelapa sawit. Para investor diberikan kesempatan untuk menanamkan modalnya di daerah kita untuk sektor perkebunan kelapa sawit dengan pola kemitraan. Masyarakat menyerahkan tanahnya untuk dikelola oleh pihak perusahaan yang mendapat HGU oleh pemerintah dengan pola PIR atau Pola inti rakyat. Namanya sangat baik dengan menunjukan bahwa rakyatlah yang punya kewenangan dalam pengelolaan perkebunan  itu. Dalam prakteknya pembukaan perkebunan sawit ini khususnya di kabupaten sekadau tidak hanya memunculkan dampak banyaknya lapangan pekerjaan, namun juga memicu adanya konflik yang terjadi antara masyarakat dan pihak perusahaan.
Salah satu konflik yang bisa saya gambarkan adalah konflik yang terjadi antara masyarakat adat dayak dengan pihak PT surya Deli yang merupakan anak perusahaan MJP di kabupaten sekadau. Jalan yang dibangun oleh pemerintah yang menghubungkan antara desa peniti dan dusun seguri sampai ke desa entiboh kabupaten sanggau rusak akibat aktifitas perusahaan yang membawa TBS ke pabrik yang berada di dusun ensalang tanpa adanya perbaikan yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Jalan yang dulunya bagus, namun kini hancur bagaikan kubangan babi sehingga mobilitas masyarakat terganggu akibat masalah itu. Selain itu aktifitas ekonomi masyarakat juga terganggu akibat rusaknya jalan ini. kebun masyarakat yang notabene berada diu pedalaman membusuk karena banyaknya truk-truk pengangkut sawit yang macet dan ambles di jalanan yang rusak, sehingga menyebabkan turunnya harga TBS masyarakat yang secara langsung akan mengakibatkan berkurangnya penghasilan mereka. Masyarakat tidak terima dengan perlakuan perusahaan yang semacam itu, pihak masyarakat awalnya melakukan lobi-lobi ke perusahaan, namun tanggapan perusahaan hanya berkata nanti dan nanti, mereka lebih beralasan kalau perbaikan jalan itu merupakan wewenang pemerintah daerah, mereka sudah membayar retribusi kepada pemerintah, sehingga tunggu pemerintah yang memperbaiki jalan itu. Padahal yang paling terlibat dalam perusakan jalan itu adalah pihak perusahaan yang melakukan aktifitas perusahaan seperti pengangkutan TBS inti, masuknya Buldoser, traktor dan alat-alat berat lainnya yang melbihi kapasitas dan ketahanan jalan. Masyarakat yang hanya menggunakan sepeda motor mustahil merusak jalan separah itu, oleh karena itu masyarakat melakukan demo-demo hingga berniat memasung sang manajer perusahaan namun polisi sudah datang terlebih dahulu. Petani sudah dibebani dengan potongan yang macam-macam seperti biaya perawatan jalan dan sebagainya, namun jalan tidak dirawat oleh pihak perusahaan, hal ini memicu kemarahan tersendiri masyarakat.
Pemerintah harus turun ke lapangan dalam melihat permasalahan yang ada di masyarakat petani sawit, sawit di kabupaten sekadau sudah merajalela, perusahaan dengan bebasnya membuka lahan dimana dia suka, kemudian menjual perusahaan itu kepada pihak lain. Masalah kerusakan ekosistem alam, seperti air yang dulunya bersih kini keruh bagaikan air lumpur akibat pembukaan lahan baru. Pembagian hak yang tidak adil dimana masyarakat menyerahkan 10 hektar lahannya untuk mendapatkan dua hektar kebun sawit setelah sawit itu dipanen, hal ini menunjukan ketimpangan, walaupun petani hanya mengeluarkan lahan, namun perbandingan tidak adil ini sangat nampak delapan hektar yang dikelola oleh perusahaan ini sangat besart bila dibandingkan dengan kebun masyarakat. Selain itu perusahaan juga bertindak curang yang melibatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh di desa atau kampung itu untuk merayu masyarakat untuk menyerahkan tanahnya, ada juga indikasi pihak tertentu sengaja menjual tanah orang lain ke pihak perusahaan, banyak lagi permasalahan yang bisa menimbulkan konflik pada masyarakat petani sawit di daerah kita.
Untuk menyelesaikan masalah ini ada beberapa alternatif penyelesaian konflik yang bisa diambil, antara lain adalah:
A.    Alternatif perbaikan langsung oleh perusahaan atau perusahaan
1.      Perusahan memenuhi kemauan dari masyarakat dengan memperbaiki jalan tersebut dengan biaya perusahaan;
2.      Perusahaan meengerjakan langsung perbaikan jalan itu dengan mengerahkan sumber daya yang ia miliki.
3.      Perusahaan dan masyarakat menuntut kepada pemerintah untuk segera memperbaiki jalan;
4.      Pengerjaan dilakukan oleh pemerintah dengan segera mengalokasikan anggaran dan segera mentenderkan proyek perbaikan jalan itu.
B.     Alternatif pembiayaan pemerintah dan perusahaan
1.      Pemerintah bersama perusahaan yang membiayai perbaikan jalan
2.      Perusahaan dan pemerintah menunjuk langsung pihak yang mengerjakan proyek itu dan masyarakat turut mengawasi proses pembangunan itu
C.     Alternatif perbaikan bersama
1.      Pemerintah dan perusahaan besama-sama memfasilitasi anggaran perbaikan jalan itu
2.      Masyarakat diberikan kewenangan untuk menjadi pengerjaan proyek itu sehingga masyarakat akan mempunyai andil dalam perbaikan jalan itu dan akan membuka lapangan pekerjaan dan penghasilan baru bagi masyarakat kita
3.      Pemerintah menunjuk pimpinan proyek bersama perusahaan untuk mengarahkan masyarakat dalam pengerjaan proyek itu, peralatan dan material disiapka oleh pemerintah dan perusahaan
Secara umum pemerintah harus meninjau kembali konsep kerjasama antara perusahaan sawit dengan pemerintah maupun dengan masyarakat, karena begitu banyak masalah yang akan memicu konflik yang tidak pemerintah ketahui keberadaannya.







EVALUASI PROSES IMPELEMENTASI PENYALURAN DANA BOS DI KABUPATEN SEKADAU


Menurut buku Kamus Administrasi Publik (Chandler dan Plano, 1988) kebijakan publik adalah pemanfaatan yang strategis terhadap sumberdaya-sumberdaya yang ada untuk memecahkan masalah-masalah publik atau pemerintah. Shafritz  dan Russel (1997) memberikan definisi kebijakan publik yang paling mudah diingat dan mungkin paling praktis yaitu “whatever a government decides to do  or  not to do”.  Peterson (2003) berpendapat bahwa kebijakan publik secara umum dilihat sebagai aksi pemerintah dalam menghadapi masalah, dengan mengarahkan perhatian terhadap “siapa mendapat apa, kapan dan bagaimana”.
Shafritz dan Russel (1997) terdiri atas ; 1). agenda setting dimana isu-isu kebijakan didentifikasi, 2). Keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan kebijakan, 3). implementasi, 4). evaluasi program dan analisis  dampak, dan 5). feedback, yaitu memutuskan untuk merevisi atau menghentikan. Proses ini menyerupai suatu siklus. Dalam hal ini kami dari kelompok tiga (3) akan mengevaluasi implementasi BOS secara nasional dengan memperhatikan berbagai kasus yang terjadi serta secara khusus  akan mengevaluasi implementasi panyaluran dana BOS oleh dinas pendidikan kabupaten sekadau.
Evalusi suatu kebijakan dapat terbagi ke dalam dua bagian, yang pertama adalah mengevalusi proses implementasinya dan yang kedua adalah mengevaluasi hasil yang dicapai. Dalam hal ini pemakalah ingin mengungkapkan beberapa kasus yang terjadi di kabupaten sekadau dan daerah-daerah sebagai pembanding antara juklak dan juknis dengan kenyataan dalam mengimplementasikan kebijakan pengucuran dana BOS ini.
            Beberapa kasus yang terjadi di beberapa daerah di indonesia sebagaimana yang diberitakan banyak media, baik itu media cetak maupun media elektronik. Diantara pemberitaan-pemberitaan itu adalah dari VIVAnews yang menyatakan “DKI Akan Bongkar Korupsi Dana BOS”, yang sangat mentragiskan adalah hal ini dilakukan oleh oknum-oknum implementor kebijakan yaitu Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, pemberitaan ini dimulai dari laporan ICW bahwa terdapat indikasi penyalahgunaan dan korupsi dan BOS di Provinsi DKI Jakarta kepada KPK. Kemudian yang tak kalah menarik adalah dari Kompas.com SUKABUMI, “Kepala Sekolah SMPN 5 Kota Sukabumi HR Benyamin (44) ternyata tidak hanya terlibat dalam kasus penyalahgunaan dana ’Block Grant’ senilai Rp 300 juta, melainkan juga kasus Biaya Operasional Sekolah (BOS) senilai Rp 240 juta” hal ini sangat memalukan kita, kepala sekolah yang notabene adalah seorang guru yang menjalankan tugas dan tanggungjawab mendidik justru terlibat dalah kasus-kasus penyalahgunaan dana BOS. Kemudian dari fajar online “ kasus penyalahgunaan dana bos oleh kepala sekolah yang sekarang menjadi tersangka. Dari Laporan Pertanggung Jawaban (LPj) penggunaan dana BOS mantan kepala sekolah yang disita penyidik untuk tahun 2008, 2009, 2010 terdapat banyak keganjilan dari hasil pembelian barang yang dilaporkan.” Kemudian di dalam blognya ICW juga mengemukakan beberapa laporan sebagai berikut, “Membawa kunci, aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama Koalisi Anti Korupsi Pendidikan (KAKP) menemui Ketua Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Soedibyo, di kantornya. Mereka mendesak Kajati segera menetapkan tersangka kasus penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dan dana Block Grant RSBI di SDN 012 Rawamangun. ICW juga menyerahkan laporan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menemukan kerugian negara sebesar Rp 4,5 miliar”. Ini merupakan sekelumit kasus-kasus yang mengemuka di media, hal ini sangat ironis, apalagi jika kita lihat secara menyeluruh di setiap sekolah dan di setiap kabupaten dan kota seluruh indonesia, pasti akan banyak sekali penyalahgunaan dan penyelewengan dana BOS ini.
Berdasarkan Buku Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Dana Pendidikan Dasar Lainnya (DPL) TA 2007 dan 2008. Dalam mengaudit hasil laporan dana BOS dan dana pendidikan lainnya, BPK RI mengambil uji sampling pada 4.127 sekolah di 62 kabupaten/kota, serta hasil pengolahan kuesioner yang telah diisi kepala sekolah. Catatan penting : Data penyalahgunaan anggaran ini hanya disampling 4127 sekolah SD/SMP dari sekitar 200.000 SD/SMP. Atau angka tertera hanya mencatat 2% dari total penyalahan anggaran dana BOS.
Kami team kelompok tiga (3) dalam hal ini ingin mengungkapkan juga kasus yang terjadi di Kabupaten Sekadau. Seperti kita ketahuhi dalam juknis penyaluran dana BOS 2011 dijelaskan bahwa penyaluran dana BOS dilakukan setiap periode 3 bulanan, yaitu periode Januari-Maret, April-Juni, Juli-September dan Oktober-Desember. Namun apa yang terjadi di kabupaten sekadau, seorang teman saya yang menjadi guru honorer di sebuah SMP di kabupaten sekadau, sampai sekarang akhir bulan maret belum menerima gaji honorernya dengan alasan dana BOS yang belum cair dari periode januari sampai maret. Dimana letak kesalahannya hal ini perlu penelusuran kita bersama, namun kelompok kami hanya membatasi hal ini pada pelaksanaan juknis yang dikeluarkan oleh MENDIKNAS dalam lampiran peraturannya. Di dalam juknis dijelaskan bahwa ada empat periode penyaluran dana bos yaitu Tahun anggaran 2011, dana BOS akan diberikan selama 12 bulan untuk periode Januari sampai Desember 2011, yaitu semester 2 tahun pelajaran 2010/2011 dan semester 1 tahun pelajaran 2011/2012. Penyaluran dana dilakukan setiap periode 3 bulanan, yaitu periode Januari-Maret, April-Juni, Juli-September dan Oktober-Desember, namun pada periode pertama tahun ini saja belum dicairkan kepada sekolah-sekolah sebagai biaya operasional meraka. Hal ini sudah bertentangan dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh kemendiknas tentang teknis penyaluran dana BOS ini. Kemanakah uang ini, apakah dari pemerintah pusat yang belum mengucurkan dana ini atau dana ini sudah dikucurkan namun pemerintah kabupaten yang belum menyalukan ke sekolah-sekolah hal ini perlu kajian kita yang lebih mendalam. Apakah ada niat-niat yang kurang baik dari pemerintah, hal ini perlu pengkajian yang mendalam, pemakalah tidak berani berargumentasi yang terlalu jauh, namun pemakalah berani mengatakan bahwa telah terjadi penyimpangan dari juknis yang ada. Hal ini menunjukan adanya kesalahan dalam implementasinya.
Implementasi dana BOS dalam berbagai perspektif juga banyak dinilai sangat membantu jika proporsi dan impelentasinya sesuai dengan aturan yang ada. Banyak dari implementator kebijakan ini salah kaprah dalam menentukan prioritas kebutuhan apa saja yang mendesak yang diperbolehkan dalam penggunaan dana BOS. Hal ini ditunjukan dari kekekurangtelitian para kepala sekolah dalam mengidentifikasi kebutuhan sekolah untuk menunjang proses belajar mengajar siswa/i. Sebagai contoh adalah kebutuhan yang mendesak di sekolah itu adalah buku-buku sekolah, namun dana BOS banyak digunakan untuk biaya-biaya rutin seperti pembayaran gaji honorer untuk guru yang masih honor, kemudian pembelian perlengkapan kantor yang berlebihan, dan biaya-biaya yang kurang relevan secara langsung bisa membantu sekolah meningkatkan muttu dan kualitasnya. Banyaknya sekolah menerima guru  honorer sehingga menyebabkan banyaknya dana BOS terkuras untuk biaya rutin juga menjadi permasalahan, hal ini juga berdampak pada banyaknya guru PNS yang kekurangan jam terutama pada sekolah-sekolah yang berada di pusat perkotaan atau di ibukota kabupaten.
Hal ini menjadi kajian kita bersama untuk menyelesaikannya, perlu konsistensi dan kemauan kita bersama dalam memecahklan masalah ini. Kita sebagai warga negara berhak mengawasi dan memonitoring setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah karena kebijakan mereka ditanggung oleh biaya negara yang bersumber dari dana rakyat. Oleh karena itu pertanggungjawabannya adalah kepada rakyat bukan kepada atasan.
Dari beberapa penjelasan tentang masalah yang, maka kelompok kami  menyarankan beberapa alternatif langkah-langkah untuk menantisipasi dan menanggulangi masalah ini:
A.    Mengawasi dan mengaudit setiap LPJ kepala sekolah seluruh indonesia yang menerima dana BOS, dan bila perlu diaudit dan diperiksa oleh lembaga yang berwenang
B.     Meminta laporan rutin dan realisasi anggaran kepada setiap dinas pendidikan sebagai leding sektor penyaluran dana BOS ini
C.     Sebagai langkah antisipatif maka pemerintah harus mengadakan pelatihan penggunaan dana BOS secara tepat kepada setiap sekolah terutama bagi kepala sekolah baik itu pemilihan prioritasnya, maupun cara mempertanggungjawabkannya dalam LPJ yang benar.
D.    Dana BOS ini sebaiknya langsung dikendalikan oleh pemerintah pusat, dan langsung ditransfer ke setiap rekening sekolah, tanpa perantara dari pemerintah daerah dalam hal ini dinas pendidikan.
E.     Perlu peran kita bersama, semua pembaca, semua tokoh masyarakat, pemerintah dan setiap elemen masyarakat dalam mengawasi kebijakan pengucuran dana BOS ini, jika ada hal-hal yang mencurigakan






           
Daftar pustaka
Agustino, Leo, 2006,” Dasar-Dasar Kebijakan Publik” CV. Alfabeta, Bandung
Widodo,Joko,, 2008,”Analisis Kebijakan Publik, konsep dan aplikasi analisis proses kebijakan publik” Banyumedia, Malang.
Islamy, Irfan, 1984,” Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara” Bina Aksara, Jakarta
Subarsono, 2005,” ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK konsep, teori dan aplikasi” Pustaka Pelajar, Yogjakarta
Permendiknas No 37 Tahun 2010





Jumat, 08 April 2011

kepemimpinan pancasila (Yuswa Eko Prayoga E42008059)


KEPEMIMPINAN PANCASILA DALAM PERSPEKTIF PEMIMPIN YANG ADA DI INDONESIA
Oleh: Yuswa Eko Prayoga
A.    Konsep kepemimpinan pancasila
Kepemimpinan adalah seni dan ilmu untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Berbagai teori kepemimpinan telah dikemukakan oleh berbagai ahli, baik para ilmuan dari negara-negara asing, sampai pada ilmuan-ilmuan lokal kita. Teori kepemimpinan telah dipelajari dalam jangkauan yang tidak singkat waktunya. Namun sampai sekarang masih selalu diperdebatkan kepemimpinan model apa yang cocok untuk diterapkan dalam berbagai situasi terutama di negara indonesia ini.
Studi tentang kepemimpinan sudah sangat tua dan melahirkan begitu banyak teori, mulai dari the great men theory yang menganggap bahwa pemimpin itu dilahirkan, kemudian dilanjutkan dengan teori sifat yang mencoba menidentifikasi kepemimpinan berdasarkan sifat-sifat yang melekat pada pemimpin yang berhasil, kemudian lahir teori prilaku yang menanalisis kepemimpinan yang berhasil itu ditentukan oleh prilaku-prilaku tertentu, dan teori kontingensi yang menganalisis bahwa kepemimpinan itu harus didasarkan pada situasi dan kondisi dimana kepemimpinan itu dijalankan. Inilah garis besar teori kepemimpinan yang berkembang selama ini. Namun pada tataran teori ini tidak satupun teori yang bisa menjelaskan konsep teori apa yang cocok untuk situasi kondisi yang ada di indonesia sebagaimana yang dijelaskan oleh teori situasional atau kontingensi. Ada suatu konsep yang dikemukankan dari teori lokal yang berdasarkan falsafah hidup bangsa indonesia yaitu pancasila.
Kepemimpinan pancasila, pernahkah anda mendengar teori ini? Teori ini mengisyaratkan bahwa kepemimpinan itu harus didasarkan pada nilai-nilai pancasila seperti yang dijelaskan oleh lima sila yang ada pada idiologi negara ini. Kepemimpinan pancasila menurut Drs. Sukarna dalam bukunya yang berjudul “kepemimpinan dalam administrasi Negara” adalah kepemimpinan yang Thesis (percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa), kepemimpinan yang humanis (memiliki rasa kemanusian), kepemimpinan yang demokratis, kepemimpinan yang runitaris (mempersatukan) dan kepemimpinan yang sosial justice ( kepemimpinan yang berkeadilan).
Kepemimpinan pancasila mengisyaratkan bahwa seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kepemimpinanya, baik itu nilai keTuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Secara lebih terperinci akan dijelaskan sebagai berikut:
1.      Kepemimpinan Thesis atau yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa
Kepemimpinan Thesis adalah kepemimpinan yang religius dan melaksanakan hal-hal yang harus diperbuat yang diperintahkan Tuhannya, dan menjauhkan diri dari setiap larangan Tuhan dan agamanya. Kepemimipinan ini didasarkan pada sila pertama yaitu ke-Tuhanan Yang Maha Esa.  Kepemimpinan tipe thesis ini biasanya dimainkan oleh tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh religius dan pemimpin yang taat pada aturan agamanya. Ajaran-ajaran agama menjadi tolak ukur setiap tindakan yang diambil oleh pemimpin yang seperti ini. Konsep kepemimpinan thesis ini sangat susah diterapkan karena merupakan konsep ideal suatu kepemimpinan, dan merupakan das sein namun das sollennya tidak semua pemimpin mampu mewujudkannya. Kepemimpinan tipe ini sangat dipengaruhi oleh ajaran agama yang dianutnya, misalnya islam dengan gaya nabi panutannya yaitu Nabi Muhammad, kemudian Kristen dengan tokoh panutannya yaitu Jesust Crist, serta  Hindu dan Budha dengan Dewa yang mereka yakini sebagai tokoh panutan dalam bertindak.
2.      Kepemimpinan yang humanis
Kepemimpinan model ini berdasarkan sila ke-2 pancasila kita yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Maka setiap tindakan kepemimpinan harus berdasarkan perikemanusiaan, perikeadaban dan perikeadilan. Perikemanusiaan diartikan sebagai suatu tindakan yang didasarkan nilai-niali kemanusiaan yang menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia. Perikeadaban dimaksudkan sebagai nilai-nilai manusia yang beradab, yang memiliki etika sosial yang kuat dan menjunjung tinggi kebersamaan yang harmonis. Kemudian perikeadilan dianggap sebagai prilaku pemimpin yang adil kepada setiap orang yang dipimpinnya, adil bukan berarti sama rata, namun adil sesuai dengan hak dan kewajibannya atau sesuai dengan porsinya. Praktek kepemimpinan model ini juga tidak gampang, perlu pembelajaran dan penghayatan yang mendalam dan harus tertanam dalam sikap dan tingkah laku sehari-hari para pemimpin model ini.
3.       Kepemimpinan yang unitaris atau nasionalis
Kepemimpinan yang mengacu pada sila ke-3 ini yaitu persatuan indonesia tidak boleh melepaskan diri dari nasionalisme yang sehat. Nasionalisme diartikan sebagai kesetiaan tertinggi dari setiap inividu ditujukan kepada kepribadian bangsa. Ada 4 fungsi nasionalisme bagi kepemimpinan administratif menurut Drs. Sukarna, yaitu:
a.       Mempersatukan seluruh kekuatan politik, ekonomi, sosial budaya dan bangsa indonesia
b.      Mengeliminasi dominasi asing, ataupun yang bersifat asing dalam politik, ekonomi, sosial dan budaya
c.       Mempertahankan kepribadian bangsa indonsia di tengah-tengah percaturan global
d.      Mengusahakan gengsi dan pengaruh dalam dunia internasional
Kepemimpinan yang menyatukan yang menjadikan perbedaan itu ke suatu arah tujuan bersama itulah ide utama dari kepemimpinan tipe ini, dengan perbedaan yang ada kita tetap teguh dan kuat dalam menghadapi tantangan dan acaman dari luar. Esensinya bahwa rasa cinta pada negeri yang rasional dan kemampuan untuk menyatukan berbagai kepentingan dalam masyarakatnya. Kepemimpinan tipe ini harus bebas dari primordial yang sempit, harus mempunyai wawasan nusantara yang mendalam, agar tidak terpengaruhi oleh iming-iming asing yang menggoda sesaat.
4.      Kepemimpinan demokratik
Kepemimpinan administratif yang mengacu pada sila ke-4 yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan atau dengan kata lain adalah kepemimpinan demokratis pancasila. Adapun ciri-ciri kepemimpinan yang demokratis pancasila ini menurut Drs. Sukarna adalah sebagai berikut:
a.       Kepemimpinan administartif tunduk dan taat kepada kehendak serta aspirasi-aspirasi rakyat di dalam segala bidang baik yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
b.      Kepemimpinan administratif selalu melaksanakan amanat rakyat yang tertuang dalam falsafah hidupnya sendiri, UUD dan aturan lain yang ada dibawahnya yang merupakan aspirasi dan suara rakyat
c.       Kepemimpinan demokratik selalu menjunjung tinggi falsafah”ambeg paramarta” yaitu mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi, buka ororiter atau tirani
d.      Kepemimpinan demokratik harus menjunjung tinggi penegakan hukum, karena negara kita adalah negara hukum
e.       Kepemimpinan administratif mempunyai kewajiban untuk menegakan HAM
f.       Kepemipinan yang demokratik pada dasarnya tidak memusatkan kekuasaan pada satu tangan, namun meyerahkannya kepada pembagian yang proporsional.
5.      Kepemimpinan social justice
Kepemimpinan yang didasarkan pada sila ke-5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Kepemimpinan berkeadilan itulah konsep dasar teori ini, adil dalam hal ini bukan sama rata dan sama rasa, namu lebih pada adil yang sesuai dengan hak dan kewajibannya, harus proporsional, oleh karena itu untuk menerapkan kepemimpinan ini perlu strategi yang tepat untuk mengasah kemampuan membuat suatu kebijaksanaan yang benar-benar bijaksana. Pemimpin yang menganut paham ini harus pandai membaca situasi, harus pandai mencari kearifan dan menemukan hal-hal yang tidak pernah dikemukakan orang lain yang benar-benar sesuai dengan kondisi masyarakat. Ada beberapa ciri-ciri kepemimpinan yang berkeadilan (Sukarna, 2006,75), yaitu:
a.       Kepemimpinan selalu mendahulukan kepentingan orang yang mengikutinya atau kepentingan umum diatas kepentingan pribadi atau kelompok;
b.      Tidak bersifat nepotisme atau mendahulukan orang-orang terdekat dalam setiap pengambilan;
c.       Mampu menegakkan keadilan;
d.      Tidak mungkin mewujudkan keadilan sosial jika dalam suatu negara atau suatu organisasi yang pemimpinnya menganut paham otoriterisme, karena dalam konsep otoriterisme tidak meengenal keadilan model ini;
e.       Menempatkan pengikutnya diatas segalanya, karena dia sebagai pelayan pengikutnya;



B.     Bagaimana dengan kepemimpinan di Indonesia sampai saat ini?
Pancasila merupakan falsafah hidup bangsa Indonesia, dimana pola hidup masyarakatnya selalu berdasarkan pada nilai-nilai yang terkandung pada pancasila. Namun apa yang terjadi, masih banyak dari masyarakat kita yang bisa dan mau mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupannya. Begitu juga dengan para pemimpin kita, kita lihat dari puncak teratas kepemimpinan negeri kita yaitu presiden-presiden kita. Kita mulai dari presiden kita pertama yaitu Sukarno. Sukarno adalah pencetus dan salah satu the founding father bangsa ini. Pancasila juga terlahir dari konsep para founding father bangsa ini, namun jika kita lihat dari kepemimpinan Sukarno bahwa Sukarno lebih menonjolkan kharismatiknya, tak sedikit orang yang meragukan Sukarno, namun apakah Sukarno sudah menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kepemimpinannya. Sukarno jika kita lihat dari sejarahnya juga tidak menerapkan seluruhnya dari nilai-nilai pancasila, hal ini terbukti dengan keinginannya untuk menjadi presiden seumur hidup, hal ini sangat bertentangan dengan nilai dari sila ke-4 yaitu dengan nilai-nilai demokrasinya. Begitu juga dengan paham komunisme yang menurut sejarah dianut oleh Sukarno, hal ini bertentang dengan prinsip keadilan yang dijelaskan dalam konsep kepemimpinan yang berkeadilan yang berarti menempatkan sesuatu pada porsinya bukan sama rata dan sama rasa.
            Kita beralih pada prsiden kita kedua yaitu Suharto, selama 32 tahun pemerintahan Suharto banyak mendapat pertentangan dan kritikan. Kepemimpinan yang dinilai banyak pihak sangat otoriter dan sangat sentralistik ini sangat tidak cocok dengan prinsip kepemimpinan pada sila ke-5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonsia. Di dalam konsep kepemimpinan pancasila tadi sudah penulis jelaskan bahwa sangat sulit untuk menerapkan kepemimpinan yang berkeadilan pada Negara atau pemimpin yang otokratik. Begitu juga dengan masa pemerintahannya yang sangat lama menyebabkan prisip-prinsip demokrasi yang tertuang dalam sila ke-4 tidak bisa terpenuhi.
            Kemudian kita berlanjut ke presiden ketiga kita yaitu Habibie. Seorang yang berlatar belakang seorang teknokrat ini menjadi presiden menggantikan Suharto yang didesak mundur oleh banyak kalangan. Habibie jika kita lihat dalam kepemimpinannya  juga belum bisa menerapkan nilai-niali pancasila secara keseluruhan kepemimpinannya. Kepemimpinan pancasila itu adalah kepemimpinan yang unitaris dan nasionalis, namun pada kasus presiden ketiga kita ini, dia mengambil keputusan yang kurang tepat mengadakan jakak pendapat untuk kemerdekaan Timor-timor, sehingga apa yang disebut menyatukan seluruh tumpah darah Indonesia seperti semangat yang ada pada the founding father kita masih kita ragukan, keutuhan NKRI adalah harga mati, namun presiden kita yang satu ini berfikiran lain.
Gusdur dalam kepemimpinannya juga belum bisa menerapkan pancasila secara utuh dalam kepemimpiannya, hal ini terlihat dari pola kepemimpinannya yang instan dan banyak menimbulkan pro dan kontra. Tak terlepas dari kekurangannya, gusdur juga punya kelebihan-kelebihan yang mencerminkan nilai-nilai pancasila, seperti sikapnya yang meenghargai perbedaan, baik itu agama, ras, suku dan golongan, diizinkannya agama konghucu masuk ke indonseia sebagai agama keenam yang ada di Indonesia menunjukan bahwa Gusdur sangat berkomitmen menerapkan kebebasan memeluk agama dan menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaannya masing-masing sesuai dengan esensi sila pertama yaitu ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
Megawati, putri dari presiden pertama kita ini menjadi presiden wanita pertama kita. Kharismatik sang ayah yang masih terngiang di hati banyak masyarakat membuat sosok megawati ini tidak bisa terlepas dari pesona ayahnya. Sosok yang dikenal radikal dengan pemerintah ini menjadi presiden dengan gayanya yang radikal dan dalam perkembangan kepemimpinannya terdapat perubahan yang signifikan pada ketatanegaraan kita, seperti adanya pemilihan langsung presiden dan wakil presiden, memantabkan konsep otonomi daerah yaitu konsep desentralisasi dan dekonsentrasi sehingga paham-paham otoriter tidak lagi melekat pada sistem negara kita. Terlepas dari kebaikannya megawati juga banyak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai pancasila kita seperti yang dijabarkan lagi dalam UUD 1945 kita, seperti penjualan perusahaan-perusahaan Negara kita yang notabene adalah menguasai hajat hidup orang banyak, seperti saham indosat dan sebagainya.
Yang terakhir adalah SBY, yaitu prsiden keenam kita, yang merupakan presiden pertama yang dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Sosok yang dikenal punya kharisma, yang berasal dari seorang prajurit ini dinilai sudah cukup baik dalam menerapkan nilai-nilai pencasila dalam kepemimpinannya. Hal ini ditunjukan dengan sistem demokrasi yang semakin membaik, tipe kepemimpian yang elegan dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan sehingga dia disebut banyak pihak lamban dalam mengambil keputusan. Namun terlepas dari hal-hal baiknya terdapat juga kelemahan dari presiden kita ini, seperti yang dijelaskan dalam konsep kepemipinan yang unitaris diatas, maka seorang pemimpin harus bisa membatasi pengaruh-pengaruh asing yang bertentangan dengan niali-niali masyarakat kita, dalam konteks ini dapat kita lihat sekarang dengan perekonomian sistem dunia yang merajalela seperti perdagangan bebas, masuknya nilai-nilai barat yang bertentangan dengan nilai-nilai ketimuran bangsa indonesia membuat catatan kurang baik jika kita lihat dari perspektif kepemimpinan pancasila.
Dari seluruh penjelasan yang diungkapkan penulis diatas, dapat disimpulakan bahwa tak seorang pun dari presiden-presiden kita ini yang mampu menerapkan konsep kepemimpinan pancasila ini dengan sepenuhnya. Hal ini membuktikan bahwa kepemimpinan pancasila hanya menjadi konsep idealnya kepemimpinan dengan konteks Indonesia. Konsep ideal ini sangat sulit untuk dicapai secara penuh namun hanya sebatas mendekati bisa kita katagorikan dengan kepemimpinan yang  baik dalam konteks indonesia.

Sumber:
Sukarna,Drs, 2006.”Kepemimpinan Dalam Administrasi Negara: Pemerintahan Teori A-Z), Mandar Maju, Bandung
Siagian, Sondang P, 2003“Teori Dan Praktek Kepemimpinan”Rineka Cipta, Jakarta



Tugas 1: Saya dan pemimpin idola saya
KEPEMIMPINAN YESUS KRISTUS VERSI AJARAN KRISTIANI
Oleh: Yuswa Eko Prayoga
Jika kita menyimak di banyak media sekarang baik itu media cetak maupun media elektronik, maka kita akan melihat banyak pemberitaan tentang penolakan kepemimpinan seseorang, mulai dari penolakan kepemimpinan di Negara-Negara timur tengah, sampai pada penolakan kepemimpinan organisasi sepakbola. Krisis kepemimpinan sepertinya tengah melanda dunia ini. Kebanyakan alasan masyarakat ingin menggulingkan pemerintahan atau renzim kepemimpinan di timur tengah ini adalah karena dinilai diktator dan terlalu lama memegang jabatannya. Sosok pemimpin seperti apa yang sebenarnya diinginkan oleh masyarakat libya misalnya, mesir dan negara-negara timur tengah lainnya. Hal ini masih menjadi tanda tanya besar kita.
             Mencari sosok pemimpin sejati yang memenuhi setiap keinginan dan kemauan pengikutnya itu tidak gampang, bahkan pemimpin yang dinilai baik oleh pengikutnya belum tentu dinilai baik oleh pengikut pemimpin yang lain. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang kosisten dengan tujuan dan arah mengapa ia menjadi pemimpin dan pemimpin yang mampu mencetak pemimpin-pemimpin lainnya, oleh karenanya itu pemimpin tidak hanya dituntut bisa mengarahkan orang yang dipimpinnya guna mencapai tujuan bersama, tetapi juga bisa menjadi guru yang mendidik pengikutnya menjadi pemimpin yang melebihi dirinya.
            Pemimpin harus bisa menjadi teladan bagi para pengikutnya, harus menunjukan bahwa dia pantas dan layak menjadi seorang pemimpin, harus punya kharisma yang membuat orang lain secara sadar dan tidak sadar mengikutinya. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu memberikan motivasi kepada pengikutnya, memberi keyakinan kepada pengikunya bahwa apa yang mereka jalankan dan apa yang mereka kerjakan merupakan sesuatu yang akan membuahkan hasil seperti yang mereka inginkan.
            Para pemeluk agama masing-masing mempunyai sosok idola kepemimpinannya masing-masing, diantaranya adalah agama islam yang mengidolakan sosok pemimpin seperti nabi Muhammad, knghucu yang mengidolakan sosok Confusius, kristen yang mengidolakan kepeimpinan Yesus. Hal ini sangat lumrah terjadi karena dalam ajaran setiap agama pasti akan meneladani sosok idola mereka ini. Kepemimpinan para tokoh-tokoh idola suatu agama ini tidak terlepas dari pandangan dan kepercayaan bahwa dengan meneladani sosok idola mereka ini mereka akan memperoleh penghidupan yang layak nantinya setelah mengakhiri hidup di dunia ini. Setiap agama pasti mengajarkan kebaikan menurut versi agang agamanya masing-masing, kebaikan-kebaikan ini didasarkan pada tauladan yang dicontohkan oleh sosok idola mereka seperti dalam kitab suci masing-masing agama.
            Penulis dalam hal ini beragama kristen khatolik Roma, terlepas dari pandangan subjektif saya terhadap sosok idola saya sebagai umat kriten, saya juga mengagumi beberapa sosok idola lainnya seperti Muhammad dalam ajaran Islam, Confucius dalam ajaran Konghucu, dan banyak lagi sosok idola agama lainnya. Banyak hal yang sangat baik untuk dicontoh dari pola Hidup Muhammad yang tidak hanya bisa dicontoh oleh pemeluk agama Islam, namun juga bisa dicontoh oleh Pemeluk agama lain salah satu contohnya adalah seperti yang dijalaskan dalam beberapa literatur yang mengatakan Muhamaad itu sangat taat pada ajaran agamannya, jujur dan amanah, walaupun dalam tokoh-tokoh lain juga termaktub sifat-sifat ini namun hal ini sangat baik untuk kita sebagai umat manusia teladani. Confucius juga menjadi sosok yang populer dimana dengan kata-katanya bisa mempengaruhi orang lain, dengan bahasa yang rendah diri dan motivatif ia bisa memimpin bangsa dan para pengikutnya dalam meraih apa yang mereka cita-citakan.
            Sebagai umat kriten khatolik tentunya penulis banyak mengetahui sosok idola penulis daripada sosok idola pemeluk agama lain, namun penulis tidak pernah menganggap sosok idola agama lain itu jelek dan tidak perlu dicontoh, penulis juga biasa membaca literatur-literatur yang berkaitan dengan agama lain, hal ini akan memperkaya wawasan kita mengenai apa yang perlu kita contoh dari orang-orang besar ini. Kepemimpinan Yesus Kristus seperti yang penulis idolakan dalam ajaran agama penulis itulah yang menjadi fokus utama dalam pembahasan penulis kali  ini. Ada beberapa hal yang perlu penulis klarifikasi dan  tegaskan dalam tulisan ini, bukan maksud untuk memuja-sosok idola penulis secara berlebih-lebihan, namun pemahaman penulis tentang sosok idolanya ini lebih banyak dari pada idola-idola agama lain. Tulisan ini tidak hanya bisa dibaca dan sebagai bahan referensi oleh umat kristen saja, namun bisa dibaca dan dijadikan literatur dan bahan masukan bagi semua pihak.
            Siapakah Yesus itu?
            Apa yang menarik dari Yesus Kristus menurut ajaran Kristen?
            Sifat-sifat kepemimpinan apa yang patut dicontoh dalam kepemipinan Yesus ini?
            Menurut Kitab suci Agama Nasrani, walaupun tidak secara tegas saya mengutip dalam Kitab Suci, namun dengan bahasa sendiri dapat saya jelaskan siapakah Yesus itu? Yesus merupakan Orang  Nasaret yang dilahirkan oleh Maria dan Ayahnya Yusuf. Kelahiran Yesus memang sudah diramalkan oleh kita-kitab sebelumnya dalam kesaksian dan tulisan-tulisan para Nabi pada zaman perjanjian lama. Yesus dilahirkan dalam kondisi kedua orang tuanya yang masih bertunangan, dilahirkan di sebuah kandang Domba yang kotor karena tidak terdapat penginapan pada saat mereka akan mengikuti sensus penduduk pada saat itu. Kelahiran Yesus ini dijadikan penanggalan untuk tahun Masehi. Menurut ajaran kristini, Yesus adalah titisan Tuhan yang juga adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia yang dianggap sebagai putra Alllah. Inilah sekelumit cerita tentang hadirnya sosok Yesus dalam ajaran Kristen.
            Yesus menurut Alkitab Nasrani diberikan kuasa oleh Tuhan setelah menjelang Ia diberkati oleh Roh menjelang tahun-tahun masa penderitaanNya. Sebelumnya menurut berbagai sumber Ia meneruskan pekerjaan Ayahnya yaitu sebagai tukang kayu. Setelah terjadi perutusan oleh Tuhan, maka Ia mulai menjalankan misinya dengan memanggil para pengikutNya yang dikenal dengan keduabelas Rasul Yesus. Dari situlah mereka menjalankan missi yang dilalui dengan ziarah-ziarah dan mengajar disetiap rumah ibadat, mengadakan banyak muksizat yang notabene mustahil dilakukan oleh manusia biasa. Yesus pernah ditolak di daerah asalnya karena mengaku sebagai penggenapan dari perjanjian lama, dia mengaku mesias yang dalam kitab perjanjian lama disebutkan akan datang ke dunia. Selain itu Yesus Juga mengadakan banyak muksizat diantaranya adalah menyembuhkan orang buta, membangkitkan orang mati, menyembuhkan orang sakit kusta, mengadakan pertobatan bagi para penjahat, pemungut cukai dan para pelacur. Selain itu Yesus juga dikenal sebagai guru yang handal, mengajar dengan kharismanya membuat orang lain terkesima mendengar kotbahNya. Ia Juga mendapat pertentangan dari Banyak tokoh agama waktu itu, karena dianggap sesat dan akan menurunkan popularitas para tokoh agama dan ahli-ahli taurat serta ajaranNya dianggap bertentangan dengan hukum taurat yang notabene adalah hasil dari kebudayaan dan adat istiadat.
            Yesus selain mengajar kepada orang banyak juga mengajar kepada kedua belas rasulNya, banyak ajaran-ajaranNya yang dikatakan dalam alkitab dalam rangka menyiapkan para pengikutNya menjadi pemimpin bagi umatNya nanti setelah Ia pergi dari dunia ini. Diantarannya adalah ajaranNya agar tidak usah mengkahwatirkan apa yang kamu makan dan yang kamu minum, karena Tuhan sudah tau apa yang kamu butuhkan, dia mengatakan kepada murid-murudnya”lihat burung-burung di udara, ikan-ikan di laut dan bianatang melata lainnya, dia tidak menanam, namun ia masih hidup sampai sekarang” dalam ajarannya ini Yesus ingin mengatakan jangan terlalu fokus dengan kehidupan di dunia ini, namun fikirkanlah kehidupan yang nantinya setelah mengakhiri ziarah di dunia ini.
            Yesus juga dianggap berbahaya bagi para pemimpin-pemimpin besar, karena dia mengatakan bahwa Ia adalah Raja orang Yahudi. Sehingga raja-raja pada waktu itu cemas akan ajaran-ajaraan yang dibawa oleh Yesus ini. Sehingga pada suatu waktu timbul keingian raja-raja untuk menangkap dan menghakimi Yesus, dan ditangkaplah Ia. Penangkapan Yesus sangatlah tragis, dalam persidangannya pilatus sebagai hakim tidak menemukan kesalahan apapun dalam diri Yesus namun Dia diserahkan kepada masyarakat banyak untuk dijatuhi hukuman mati.  Kematian dan kesengsaraan Yesus ini juga terjadi karena memang sudah digariskan dan diramalkan dalam perjanjian lama. Menurut ajaran kristiani, bahwa Yesus disalibkan, wafat dan dimakamkan, setelah ketiga harinya Yesus bangkit untuk menunjukan kemuliaanNya di banyak orang supaya orang percaya bahwa Ia adalah orang yang diramalkan akan datang pada kita-kitab terdahulu. Memang setelah dianalisis dengan perjanjian lama, riwayat hidup Yesus sama dengan apa yang telah dituliskan. Inilah yang  dianggap umat kristen sebagai penggenapan.
Contoh-contoh kepemimpinan apa yang bisa diambil dalam riwayat hidup Yesus:
1.      Kesederhanaan
Yesus dalam hidupnya selalu diliputi dengan kesederhanaan, mulai dari kelahirannya yang mentragiskan padahal Ia adalah orang terpilih. Dalam kelahirannya itu Yesus ingin mencontohkan bagaimana hidup yang sederhana, tidak berlebih-lebihan. Yesus juga ingin menunjukan bahwa orang-orang besar tidak hanya bisa lahir dari keluarga-keluarga terpandang, namun juga dari kesusahan dan kesederhaan bisa melahirkan seorang pemimpin. Prinsip kesederhanaan ini sangat baik dicontoh oleh banyak kalangan terutama para pejabat sekarang yang ingin hidup diatas kemewahan diatas penderitaan banyak orang. Yesus ingin mematahkan anggapan bahwa yang orang yang terpandang dan mempunyai banyak uanglah yang bisa menjadi pemimpin yang besar, namun juga dari orang-orang yang biasa juga bisa menjadi pemimpin yang besar
2.      Pemimpin adalah Sebagai pelayan
Dalam beberapa kotbahnya, Yesus sering mengungkapkan bahwa prinsip pelayanan ini sangat penting untuk diterapkan. Dia pernah berkata kepada ssmuridnya,”Kamu tahu bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi…Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar diantara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu…Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani…(Markus 10:42-45). Prinsip pelayanan ini tidak hanya dikatakan oleh Yesus, namun juga menjadi cara hidupnya dengan melayani banyak orang yang menurutnya haus akan sabda Tuhan, yang menurutNya sering jatuh dalam Dosa. Prinsip ini sangat baik untuk kita jadikan contoh, karena jika kita menilik pada pemimpin pada zaman sekarang jarang sekali bisa meneladani sifat-sifat melayani yang ditunjukan Yesus ini. Hal ini dapat kita tunjukan dengan cara pandang yang menggangap bahwa pemimpin itu sebagai orang penting yang harus dielu-elukan. Misalnya adanya penyambutan Tamu penting seperti Bupati dan pajabat-pejabat lainnya, hal ini salah kaprah, seharusnya mereka menjadi pelayan masyarakat, bukan minta dilayani dengan banyak fasilitas dan kenyamanan yang ada, mereka sudah digaji oleh uang masyarakat, seharusnya mereka sadar kalau mereka harus membayar itu dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Yesus ingin menunjukan bahwa walaupun Yesus sebagai seorang raja yang Ia katakan kerajaannya bukan dari dunia ini, tapi Ia ingin mengabdikan diri bagi manusia, rela mati demi penebusan dosa umat manusia demi keselamatan umat-umatnya. Sangat jarang bahkan tidak ada pemimpin yang pengorbanannya sebesar pengorbanan Yesus.
3.      Pemimpin harus menghasilkan pemimpin lainnya
Keberhasilan seorang pemimpin tidak hanya diukur dari seberapa sukses dia mencapai tujuan bersama para pengikutnya, namun juga ditentukan seberapa banyak dia menciptakan pemimpin. Kebanyakan para pemimpin sekarang takut jika bawahannya bisa melebihi dirinya,  khawatir para pengikutnya bisa mengganggu jabatannya. Namun tauladan Yesus dia selalu memotivasi para pengikutnya kalau mereka bisa menjadi seperti dirinya dalam mewartakan apa yang telah dia ajarkan. Yesus Kristus selalu berusaha meluangkan waktu sehingga Ia bisa melatih pengikut-Nya dengan baik (Mrk. 6:30-32). Tidak peduli betapa sibuknya Ia, Yesus selalu ingat akan perlunya memberikan waktu untuk melatih para pengikutnya agar bisa menjadi pemimpin. Buktinya para rasulnya dalam sejarah gereja berhasil menjadi pemimpin-pemimpin besar. Sebagai contoh adalah Paulus yang menjadi pemimpin besar pada masa itu.
4.      Pemimpin itu tauladan bagi pengikutnya
Pemimpin harus bisa menjadi contoh bagi pengikutnya, pemimpin harus mempraktekkan apa yang telah Ia katakan kepada pengikutnya. Banyak dari pemimpin kita sekarang yang tidak sadar kalau dirinya belum bisa menjadi tauladan bagi anak buahnya. Mereka tidak perduli dengan anah buah, mereka hanya bisa memerintah, namun tidak pandai untuk melakukan. Pemimpin yang baik itu pandai berkata dan pandai melakukan. Yesus telah menunjukan kalau Ia bisa menjadi tauladan dan contoh bagi para pengikutnya. Sebagai contoh adalah ketika Para muridNya tertidur, Ia berdoa dan berkomunikasi dengan para malaikat dan banyak lagi tauladan hidup Yesus yang terdapat di dalam Alkitab.
5.      Pantang menyerah
Pentang meyerah adalah sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, ditingkat manapun seorang pemimpin harus tidak mudah menyerah, harus kuat dan tegar dalam mengahdapi setiap kondisi dan situasi. Banyak dari pemimpin kita sekarang yang cenderung pasrah diri, tidak inovatif dan kreatif untuk mencapai tujuan. Mereka menyerahkan pada keadaan tidak berusaha memperbaiki keadaan. Yesus telah menunjukan tauladanNya degan tidak menyerah dalam kehidupannya sebagai manusia hal ini dibuktikan dalam kisah penyalipan dirinya yang sangat tragis, memikul salib yang begitu berat dengan jarak yang jauh, dengan siksaan yang bertubi-tubi, dengan jatuh tertimpa salib, namun bangkit-lagi dan bangkit lagi. Hal ini menunjukan bahwa seorang Yesus pantang menyerah dengan situasi dan kondisi.

6.      Fokus pada visi dan missi
Seorang pemimpin harus mengetahui visi dan missi mengapa mereka menjadi pemimpin. Harus konsisten dengan apa yang menjadi tujuan dan bagaimana dia mencapai tujuan-tujuan itu. Yesus dalam kehidupannya tidak hanya bisa membagi keadaan, saat mana Ia harus menjaga hubunganNya dengan Allah dan kapan Dia menjaga hubunganNya dengan manusia, kedua hal inilah yang menjadi vissi dan missi hidup Yesus. Banyak dari pemimpin sekarang kurang fokus pada tujuan, menjadi pemimpin namun tidak tau visi dan missi organisasi, namun hanya memfokuskan pada vissi dan missi pribadi. Mereka hanya menjalankan kepemimpinannya dengan rutinitas yang ada, sehingga tidak memikirkan visi dan missi yang mana yang harus konsisten dijalankan. Yesus sudah menujukan bahwa Ia fokus pada tujuanNya yaitu mati demi menebus Dosa umat manusia, menjadi pelayan dengan menyampaikan kebenaran pada semua pihak agar umat manusia selamat dari Dosa.
7.      Ketekunan dan Tanggung Jawab (Sense Of Responsibility)
Ketekunan merupakan salah satu kualitas kepemimpinan yang paling utama. Yesus lagi-lagi merupakan teladan ketekunan yang penuh ketabahan. Ketekunan dan tanggungjawab merupakan modal yang berarti dalam suatu kepemimpinan. Banyak dari pemimpin sekarang yang melemparkan kesalahan kepada orang lain terutama kepada bawahannya, mereka suka bemain dan bersembunyi dibalik para pengikutnya. Namun Yesus tidak seperti itu, malahan para pengikutnya yang kurang bertanggung jawab, pada saat Yesus ditangkap, mereka malah menyangkal bahwa mereka adalah pengikut Yesus. Berkali-kali dalam hidupnya bangsa Israel “menggerutu” terhadap kepemimpinannya dan menentang wibawaNya. Akan tetapi Ia tidak menyerah. Oleh karena itu sifat tekun dan tanggungjawab Yesus ini sangat baik untuk kita teladani

8.      Kasih sayang
      Kasih sayang merupakan ajaran Yesus yang paling utama. Barang siapa yang ingin masuk ke dalam kerajaan Tuhan yaitu surga ia harus mengasihi Tuhan dan mengasihi sesamanya manusia. Disinilah letak perbedaan penekanan antara kitab perjanjian lama dan perjanjian baru setelah ajaran Yesus yaitu cinta kasih diberitakan, perjanjian lama menitikberatkan pada hubungan manusia dengan Tuhan sedangkan perjanjian baru menitikberatkan pada hubungan sesama manusia.  Barangsiapa ingin mengikuti dan mengasihi Aku maka ia harus mengasihi sesama  manusia dengan segenap  hati dan jiwa raganya”.  Seorang pemimpin diharapkan bisa menanamkan kasih sayang kepada bawahannya, mencintai para pengikutnya dengan segenap hatinya, mempunyai rasa memiliki dan rasa peka terhadap apa yang dirasakan para pengikutnya. Pemimpin sekarang banyak yang hanya mementingkan kepentingan dirinya sendiri, korupsi, kolusi dan nepotisme merajalela, dan banyak yang tidak punya hati nurani yang tidak peka terhadap kondisi dan situasi masyarakatnya.
Semua ini adalah rangkuman dari apa yang dapat kita contoh dari kehidupan Yesus. Maka ada delapan prisip kepemimpinan yang dapat kita contoh dari kepemimpinan Yesus, yaitu: Kesederhanaan, pelayanan, sebagai tauladan, pemimpin yang menciptakan pemimpin baru, pantang menyerah, fokus pada visi dan missi, Ketekunan dan Tanggung Jawab (Sense Of Responsibility), dan kasih sayang. Kehidupan Yesus yang diprediksikan 2000 tahun  yang lalu ini menjadi bahan referensi kita dalam bertindak dan berbuat, terutama bagi para pemimpin-peminpin kita zaman sekarang. Kepemimpinan pelayanan belum lama ini kita temui konsep dan pemikirannya, namun Yesus telah mengajarkan konsep kepemimpinan melayani ini sejak 2000 tahun yang lalu. Kepemimpinan Yesus ini tidak terbatas pada ruang dan waktu, dimana pun dan kapan pun prinsip-prinsip ini masih dapat diterapkan. Jika kedelapan tauladan Yesus ini dapat kita patuhi, maka dengan rahmat dan kuasa Tuhan maka kepemimpinan sesorang akan berhasil. Seperti yang penulis sampaikan pada pembukaan tulisan ini, bahwa kepemimpinan ala Yesus ini tidak hanya bisa dipelajari dan ditauladani oleh umat kristiani, namun juga oleh pemeluk agama lain.
Semoga kita sebagai generasi penerus bangsa bisa meneladai prinsip-prinsip kepemimpinan Yesus ini..Amin.............!



Sumber:
Alkitab (kitan Suci Nasrani)